Pengertian Beton Bertulang
Beton bertulang adalah material komposit yang terdiri dari beton (campuran semen, air, agregat halus dan kasar) yang diperkuat dengan tulangan baja (besi beton) untuk meningkatkan kekuatan tariknya. Beton memiliki kekuatan tekan yang tinggi, tetapi lemah terhadap gaya tarik. Oleh karena itu, baja ditambahkan sebagai tulangan karena memiliki kekuatan tarik yang tinggi dan sifat kerja sama yang baik dengan beton.
Komponen Beton Bertulang
-
Beton: Menyediakan kekuatan tekan dan ketahanan terhadap cuaca.
-
Baja Tulangan: Menahan gaya tarik, lentur, dan geser.
-
Ikatan Beton dan Baja: Saling mengunci melalui gesekan dan adhesi sehingga bekerja secara monolitik.
Karakteristik Beton Bertulang
-
Tahan terhadap api dan korosi (khususnya jika baja tertutup baik oleh beton).
-
Memiliki masa pakai lama jika dirancang dan dirawat dengan benar.
-
Memungkinkan pencetakan bentuk struktur yang kompleks.
Kelebihan Beton Bertulang
-
Biaya relatif murah dibanding material lain seperti baja murni.
-
Perawatan rendah.
-
Daya tahan tinggi terhadap beban mati dan beban hidup.
-
Umur pakai panjang.
Kekurangan Beton Bertulang
-
Berat jenis tinggi → struktur menjadi berat.
-
Waktu pengerasan lama (curing beton ±28 hari untuk kekuatan optimal).
-
Sulit untuk dibongkar/pindah.
Contoh Penggunaan Beton Bertulang
-
Kolom dan balok bangunan bertingkat.
-
Jembatan.
-
Terowongan.
-
Bendungan.
-
Jalan layang.
Sumber Referensi:
-
Neville, A. M. (2012). Properties of Concrete. Pearson Education.
-
Mulyono, Tri (2004). Teknologi Beton. Yogyakarta: Andi.
-
SNI 2847:2019 – Tata cara perencanaan struktur beton untuk bangunan gedung.
-
Situs web resmi PUPR: https://pu.go.id
-
Website edukasi teknik sipil seperti:
Anda bisa mendownload contoh perhitungan beton bertulang sederhana dengan link berikut:
https://docs.google.com/document/d/1HfgQ3DZzzk489vx-4cO95bcDRYjnYEwEvrVvW3tfrRw/edit?usp=sharing
.jpg)

No comments:
Post a Comment